A. Menjelaskan konsep penyesuaian diri
Penyesuaian diri adalah konspe yang di deskripsikan sebagai adaptasi
dan mempertahankan eksistensinya atau bisa survive dan memperoleh
kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, serta dapat mengadakan relasi yang
memuaskan dengan tuntutan sosial. Penyesuaian dapat juga diartikan
sebagai konformitas, sehingga bisa mengatasi segala macam konflik,
kesulitan, dan frustrasi-frustrasi secara efisien.
B. Menjelaskan beberapa konsep yang berkaitan dengan pertumbuhan personal :
- Penekanan pertumbuhan, penyesuain diri dan pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dariproses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal padaanak
yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga
diartikansebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh
atau keadaanjasmaniah)
yang herediter dalam bentuk proses aktif secaraberkesinambungan. Jadi,
pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatifyang menyangkut
peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957)bahwa
perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan
berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai
keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara
bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada
diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya
akan menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka
keseluruhan.
- Variasi dalam pertumbuhan
Tidak selamanya individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri,
karena kadang-kadang ada rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan
tidak berhasil melakukan penyesuaian diri. Rintangan-rintangan itu
mungkin terdapat dalam dirinya atau mungkin diluar dirinya.
- Kondisi-kondisi untuk bertumbuh
Kondisi jasmaniah seperti pembawa dan strukrur atau konstitusi fisik dan
temperamen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembanganya
secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh.
Shekdon mengemukakan bahwa terdapat kolerasi yang tinggi antara
tipe-tipe bentuk tubuh dan tipe-tipe tempramen (Surya, 1977). Misalnya
orang yang tergolong ekstomorf yaitu yang ototnya lemah, tubuhnya rapuh,
ditandai dengan sifat-sifat menahan diri, segan dalam aktivitas sosial,
dan pemilu. Karena struktur jasmaniah merupakan kondisi primer bagi
tingkah laku maka dapat diperkirakan bahwa sistem saraf, kelenjar, dan
otot merupakan faktor yang penting bagi proses penyesuaian diri.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa gangguan dalam sisitem saraf,
kelenjar, dan otot dapat menimbulkan gejala-gejala gangguan mental,
tingkah laku, dan kepribadian. Dengan demikian, kondisi sistem tubuh
yang baik merupakan syaraf bagi tercapainya proses penyesuaian diri yang
baik. Disamping itu, kesehatan dan penyakit jasmaniah juga berhubungan
dengan penyesuaian diri, kualitas penyesuaian diri yang baik hanya dapat
diperoleh dan dipelihara dalam kondisi kesehatan jasmaniah yang baik
pula. Ini berarti bahwa gangguan penyakit jasmaniah yang diderita oleh
seseorang akan mengganggu proses penyesuaian dirinya.
- Fenomenologi pertumbuhan
Fenomenologi memandang manusia hidup dalam “dunia kehidupan” yang
dipersepsi dan diinterpretasi secara subyektif. Setiap, orang mengalami
dunia dengan caranya sendiri. “Alam pengalaman setia orang berbeda dari
alam pengalaman orang lain.” (Brouwer, 1983:14 Fenomenologi banyak
mempengaruhi tulisan-tulisan Carl Rogers, yang boleh disebut
sebagai-_Bapak Psikologi Humanistik. Carl Rogers menggarisbesarkan
pandangan Humanisme sebagai berikut (kita pinjam dengan sedikit
perubahan dari Coleman dan Hammen, 1974:33)
Sumber:
http://adlanhandayana.wordpress.com/2011/04/08/penyesuaian-diri-dan-pertumbuhan/
Sabtu, 04 Mei 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar